1 Apr 2012

Cerpen Monster Laut


       Ada sebuah pulau dan pulau itu bernama Pulau Bermuda. Karena pulau ini sangat dekat sekali dengan Segitiga Bermuda. Pulau Bermuda adalah pulau yang sangat makmur akan tanaman dan hasil lautnya. Akan tetapi, terjadi sebuah peristiwa mengerikan. Peristiwa tersebut di akibatkan oleh monster laut. Masyarakat sekitar menamakan monster itu dengan sebutan Groa. Groa adalah makhluk hidup yang tinggal di bawah laut, sesepuh pulau dulu menyatakan pernah ke tempat tinggal Groa dan selamat dari monster itu. Akan tetapi ia jatuh sakit akibat racun yang di tularkan oleh makhluk tersebut dan tak tertolong di rumahnya. Dan groa menyerang pulau ini 2000 tahun lalu.
          Groa sejenis binatang berbentuk mirip sekali dengan gurita. Akan tetapi bedanya, makhluk ini berwarna kuning terang dan memiliki 3 mata dan hanya memiliki 5 tentakel. Groa adalah monster laut yang diperkirakan besarnya sekitar 2 pohon beringin tua. Groa dipercaya tidak memiliki telinga sehingga groa tidak dapat mendengar suara. Tetapi groa memiliki mata dan penciuman yang sangat tajam. Groa dulu diduga hanya mitos, mitos yang diduga 2000 tahun yang lalu. Mitos itu ditulis oleh sesepuh yang dulu terkena racun dari Groa. Beliau menuliskan pengalamannya tersebut ke atas sebuah batu besar di tengah pulau ini. Beliau berkata “Kalian jangan takut, kalian aman jika tidak makan ikan. Groa adalah makhluk besar menyerangku, kaumku, rumahku.” Seorang pemuda berkata “Sungguh tidak masuk akal perkataan sesepuh ini, apa hubungannya ikan dengan makhluk besar bernama groa ??”
Akan tetapi memang sejak kejadian 2000 tahun lalu, masyarakat sekitar melarang mengonsumsi ikan.
          Akibat kejadian 2000 tahun lalu, masyarakat sekarang tidak pernah merasakan rasa ikan. Padahal pulau tersebut adalah pulau yang memiliki banyak ikan di lautnya. Hal itu diketahui karena saat masyarakat berimigrasi sering melihat ikan di sepanjang perjalanan. Dan akhirnya malapetaka datang saat raja dari pulau seberang menginap di pulau Bermuda atas undangan raja pulau Bermuda. Mereka hadir dalam acara ulang tahun ke-100 raja pulau Bermuda. 
          Peristiwa itu bermula saat raja dari pulau seberang meminta seekor ikan untuk makan malam. Ajudan dari raja tersebut mengingatkan bahwa pulau ini melarang mengonsumsi ikan. Tetapi raja Tolgo (raja pulau seberang) mengatakan bahwa hal itu Cuma mitos dan memaksa agar ajudannya cepat mengambil ikan untuk dimakannya.  Lalu 5 ajudan dari raja Tolgo berangkat menaiki perahu ketengah laut dan membawa jaring. 5 ajudan tersebut terkejut melihat ikan yang begitu banyak sekali. Mereka cepat cepat menyiapkan jaring. 1 per satu jaring mereka lempar, hingga 5 kali mereka melempar 5 jaring peristiwa aneh pun terjadi.
          Pusaran ait terlihat membulat dan lama lama membesar dari arah selatan dari perahu mereka. Pusaran itu makin lama makin membesar dan membuat 5 ajudan raja Tolgo itu panik. Mereka dengan cepat mendayung kearah berbalik dari pusaran itu. Dengan sekuat tenaga mereka mendayung, pusarang itu malah makin besar. Pusaran itu seolah olah menghisap mereka. Perahu mereka tertarik sedikit demi sedikit akibat pusaran itu. Tidak lama setelah itu pusaran tersebut muncul raksasa, dia adalah Groa si monster laut. Mereka tidak percaya dengan yang terjadi, mitos itu ternyata tidak bercanda. Dengan tentakelnya yang besar, groa menghansurkan perahu 5 ajudan tersebut dengan sekali kibasan. Perahu tersebut pun hancur dan para ajudan itu tewas.
          Raja Tolgo sudah menunggu sampai matahari terbenam. Para ajudan itu belum muncul juga. Raja Tolgo pun menengok keluar, menengok dari jendela yang terbuka dan melihat kea rah pantai. Tiba tiba sorot matanya tajam, beliau terkejut. Orang orang sekitar sudah berlarian meninggalkan rumah mereka dan menjauh dari arah pantai. “Groa datang!” “Monster laut itu ada!” Orang orang sekitar meneriaki sambil berlari berbondong bondong. Raja Tolgo pun teringat perkataan ajudan mereka bahwa Groa itu ada, beliau salah dan menganggapnya hanya mitos. Akhirnya raja Tolgo dan raja Kunnal (raja pulau Bermuda) mempersiapkan prajurit untuk menyerang monster laut. Mereka mempersiapkan  meriam dan tembakan api untuk menyerang groa. Dan aba-aba dari kedua raja itu pun mulai “tembaak!” para prajurit serentak menembakkan senjata mereka kearah groa. Namun groa berlindung menggunakan tentakelnya.
          Serangan demi serang di luncurkan oleh prajurit. Namun groa adalah monster laut yang besarnya setara dengan istana pulau Bermuda. Serangan para prajurit hanya seperti mainan untuk groa. Serangan prajurit sia sia. Groa semakin mendekat kearah istana. Prajurit mulai panik. Kedua raja pun kehabisan akal. Semua yang ada di pulau itu putus asa. Mereka pasrah dengan kedatangan groa. 
          Tiba tiba terdengar suara pesawat di atas udara. Semua mata masyarakat tertuju kearah pesawat tersebut. Lalu terdengar suara dari pesawat itu. “Semua jangan panik, saya tau apa yang akan mengalahkan monster laut ini.” Kedua raja bingung dengan perkataan seseorang diatas kapal tersebut. Meriam dan tembakan api saja tidak bisa melumpuhkan monster laut itu. Tetapi dia ingin mengalahkannya hanya dengan sebuah pesawat. Dan mereka berdua juga berfikir pesawat itu membawa apa, karena pesawat itu tidak seperti pesawat tempur. Itu adalah pesawat terbang yang menggunakan baling baling yang dipakai untuk bepergian. Apakah mungkin pesawat sekecil itu membawa bom. Mustahil pesawat itu membawa bom, lalu apa yang ia bawa untuk mengalahkan monster laut itu. Pertanyaan itu pun terjawab…
          Pesawat itu menurunkan ikan ikan yang telah terpotong. Dan itu terlihat oleh teropong kerajaan. Kedua raja itu terheran heran. Ikan ikan tersebut berjumlah banyak sekitar 100ekor. Kedua raja itu semakin penasaran mengapa pesawat itu menurunkan ikan yang terpotong dengan darah yang bercecer disekitarnya.
          Terdengar suara teriakan groa si monster laut yang begitu keras dan nyaring sekali. Teriakannya 3 kali lebih keras dari sebelumnya, dan membuat semua orang di pulau Bermuda menutup telinga. Sesekali monster laut itu menyerang pesawat itu, namun pesawat itu kesana kemari dan akhirnya berhasil menjauh dari monster laut itu.
          Groa si monster laut terjatuh. Semua masyarakat terkejut. Monster laut itu terkulai lemas tidak berdaya. Pesawat telah mendarat di padang rumput tak jauh dari istana. Kedua raja dengan cepat memerintahkan prajuritnya untuk mengajak seseorang yang barusan menaiki pesawat itu. Dan Raja Kunnal memerintahkan 50 prajuritnya untuk memeriksa monster itu. Semua prajurit yang telah diperintahkan pun mulai berangkat menuju tugasnya masing masing.
          prajurit yang diperintahkan raja menghampiri seseorang yang mengendarai pesawat itu. Ternyata yang menaikinya adalah seorang pemuda. Lalu mereka mengajaknya pergi ke istana dengan alasan raja ingin menemuinya. Pemuda itu pun setuju. Sesampainya di istana ada seseorang pembantu kerajaan mengenali sesosok pemuda ini, ia memanggilnya. Pemuda itu ternyata bernama pahkan. Lalu kedua raja itu menjamu pahkan dan masuk ke dalam istana. Raja mulai menanyakan apa yang telah terjadi. 
Sebelum raja bertanya, pahkan memulai pembicaraan. Ia langsung memperkenalkan dirinya. Pahkan adalah seorang tukang besi jauh dari istana. Letak rumahnya berlawanan dengan pantai awal kemunculan groa. Dia adalah seorang keturunan sesepuh yang menuliskan nama dari batu besar di tengah pulau. Lalu raja bertanya mengenai soal ikan itu. Lalu dengan sigap pemuda itu menjawabnya. “Saya mengetahui kelemahannya dari ayah saya. Pengetahuan itu turun temurun di warisi oleh keturunan saya.” Jawab pahkan. Raja bertanya mengapa pahkan dan keluarga sebelumnya tidak memberitahukannya. Pahkan diminta untuk tidak memberitahukan kepada siapapun.
          Pahkan memiliki misi tersendiri. Ia telah merakit pesawat sendiri dan bertujuan untuk mengalahkan groa tanpa diketahui siapa pun, agar masyarakat sekitar bisa merasakan ikan dan menganggap groa itu hanya mitos. Lalu Pahkan bertanya kepada raja, apa yang membuat groa datang. Suasana hening seketika. Lalu akhirnya raja Tolgo angkat bicara, ia menceritakan bahwa ia memerintahkan ajudannya untuk mengambil ikan karena beliau ingin sekali makan ikan. Dari perkataan raja barusan Pahkan menceritakan sesuatu.
          Groa adalah monster laut yang anti terhadap ikan. Ia akan marah bila ikan diambil karena ia takut akan darah ikan. Darah ikan adalah racun bagi Groa. Pahkan mengetahui ini Karena dulu nenek moyangnya sedang menangkap ikan lalu groa datang dari bawah laut. Dengan panik beliau melemparnya dengan ikan. Dan cepat cepat kabur. Dari kejauhan groa tidak mendekatinya. Pikir beliau groa takut terhadap ikan. Lalu beliau memberitahukan kepada keluarganya.  Akan tetapi keesokan harinya groa datang dan menghancurkan semuanya. Hanya yang berhasil bersembunyi yang tidak tewas saat itu, salah satunya beliau. Itu kejadian 2000 tahun yang lalu. Dan yang selamat pada saat itu berjanji untuk tidak cerita ke siapapun. Akan tetapi nenek moyangnya berinisiatif menuliskannya di atas batu di tengah pulau.

Bersambung.
Read More..